Dalam kekalutan semalam
aku mencari sebutir intan
yang ku kira dapat menghilangkan
retakkan kaca di hati ini
di celah memori semalam ku sulam tawa riang
tapi hambar
Pada sudut yang terasing
aku mendengar suara membisik akan hadir
sebuah cahaya yang akan menyinari
kegelapan kamar hati
lantas ku buka hati
yang sepi untuk mu
bertahta ibarat Permaisuri
senyum itu akan terus
melirit dalam sanubari ku
sebuah percintaan yang tiada penghujungnya
ITULAH KAU DAN AKU
No comments:
Post a Comment