aku terus tersenyum mengimbau kenangan
saat manis di malam pesta
sehingga aku buta
tak melihat memek muka
tunding jari telunjuk mereka
aku terus di buai mimpi
sedangkan diri di tikam dari belakang
diri ku di aibkan
tak ku sangka wujudnya gunting dalam lipatan
biarlah apa tohmahan yang di lemparkan
biarlah pelbagai pandangan buruk di fikirkan
biarlah beribu pertikaian di bentangkan
aku tak pernah gusar
karna ku tahu
aku benar...
Allah itu wujud
Allah itu satu
dia lah maha melihat
dia lah maha mengetahui
meski pun hati ku pedih
gegendang ku pecah
aku masih mampu senyum dalam kemarahan
karna ku tahu kebenaran bakal bertandang...
No comments:
Post a Comment